- Perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan cara yang salah oleh sebagian orang
- Tidak benar untuk menjustifikasi dan menghukumi suku atau budaya berdasarkan kesalahan individu
- Tujuan perayaan Maulid Nabi adalah mengangkat syiar dan mengenalkan umat kepada Nabi Muhammad SAW
- Penting untuk menanamkan kekaguman dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW
- Ada kelompok yang sesat dan merayakan Maulid Nabi dengan cara yang salah, namun bukan berarti perayaan itu sendiri adalah sesat
- Perlu memahami makna perayaan Maulid Nabi dan tidak mempermasalahkannya
- Jangan langsung menyalahkan perayaan Maulid Nabi jika ada kelompok yang sesat atau melaksanakannya dengan cara yang melanggar syariat.

- Para ulama mengumpulkan orang untuk merayakan Maulid Nabi dengan pesan-pesan mulia tentang akhlak Rasulullah dan memperbanyak salawat.
- Tanggal perayaan Maulid Nabi tidak terlalu penting, yang terpenting adalah keyakinan bahwa Nabi telah lahir dan menjadi utusan Allah.
- Menilai seseorang berdasarkan suku atau kelompoknya adalah kebodohan.
- Merayakan Maulid Nabi harus sesuai dengan syariat dan tidak bertentangan dengan ajaran Nabi.
- Tidak boleh membawa hadis palsu dalam merayakan Maulid Nabi.

Esensi dan Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW | Buya Yahya

Dapatkan buku-buku karya Buya Yahya dan Official Merchandise Al-BahjahTV
Shopee : https://bit.ly/bukubuyayahya
Whatsapp Admin : http://bit.ly/albahjahtvstore


---------------------------------------------------------------------


INFAQ PENGEMBANGAN DAN OPERASIONAL AL-BAHJAHTV
Bank Syariah Indonesia (BSI)
No. Rek : 73 11 55555 8
Kode Bank : 451
a/n : Al Bahjah TV

Official Social Media Al-BahjahTV :
TikTok | https://www.tiktok.com/@albahjahtv.of...
Instagram | https://www.instagram.com/albahjahtv
Facebook | https://www.facebook.com/albahjahtv
Twitter | https://www.twitter.com/albahjahtv
Telegram | https://t.me/albahjahtv

-------------------------------

Sahabat Al-BahjahTV untuk mendapatkan update informasi seputar program dakwah Al-Bahjah dan Konten Buya Yahya terbaru. Silakan save dan chat nomor Al-Bahjah Center 0811 2464 888 atau klik link https://bit.ly/SahabatAlbahjah

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAKWAH AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang Air Kel. Sendang Kec.Sumber Kab. Cirebon 45611

#albahjahtv  #buyayahya

Kan cara melaksanakan molid nebi dilakukan sebagian orang dengan cara yang salah ya caranya saya yang perlu dibenahi dong jangan langsung kita menjustis menghukumi bahwasannya ini orang madura ini gak bener dengan perilaku ini orang jawa gak bener lah ini gimana kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh suku Jawa tentang sebuah budaya atau misalnya tentang kenegaraan deh misalnya ada suku Jawa yang menghina kalau di negara ini Pancasila dan sebagainya atau suku Sunda, suku Madura ya itu ya orang per orangnya jangan dikatakan udah sara suku Jawa enggak benar, ini kan orang enggak cerdas di dalam menilai perayaan maulid Nabi juga demikian memang ada di sana kelompok-kelompok yang bekep biar meraksanakan maulid nabi luar biasa.

Tapi dari kelompok yang sesat, tapi bukan serta-merta kalau maulid nabi adalah sesat.

Kita fahami bahwa esensi hakikat isi serta tujuan orang merayakan molid nabi itu apa dulu.

Tujuan daripada merayakan molid nabi sangat jelas adalah mengangkat syiar, membesarkan, mengagumkan, mengenalkan umat kepada Nabi SAW.

Dan ini semua adalah hal yang dianjurkan.

Dan tentunya hal ini dimulai dengan kekembiraan kita, kesenangan kita dengan hadirnya Nabi Muhammad SAW.

Cukup Anda, woi anak-anak muda ikuti saja cara berpikir seperti ini.

Yang harus Anda pastikan pada diri Anda adalah Anda harus senang dengan bakinda Nabi bersyukur kepada Allah yang telah mengutus bakinda Nabi untuk kita bakinda nabi yang dari bangsa manusia dengan kelebihan-kelebihan akhlaknya yang Allah sudah berpesan dan menyebutkan bahwa pada diri nabi adalah surihtul adhan bagi yang ingin menjalani hidup dengan benar maka surihtul adhannya adalah Nabi Muhammad SAW maka sangat penting kita untuk bersuri tuladan tapi meneladani seseorang harus ada mukaddimah harus ada kekaguman pada diri kita serta kecintaan agar di saat kita mengikuti atau bersuritoladan adalah dengan rasa rasa senang, rasa puas di saat kita mengikuti bukan sebuah keterpaksaan mungkin kita selalu mengikuti sekelompok atau budaya sesuatu, seseorang, tapi dengan paksakan aturan di sebuah daerah, itu tidak akan dinikmati.

Tapi di saat kita mensuri toladani bagi Nabi, atas dasar kekaguman kita kepada sosok agung ini dan atas dasar cinta maka di saat kita mensuri toladani adalah dengan rasa kita punya kepuasan dan kita menemukan nikmatan karena kita bisa meniru yang dicintai.

Maka dari itu para ulama yang cerdas-cerdas itu memahami makna mensuri toladani.

Muqaddimah mensuri toladani adalah harus ada kekakuman dan cinta.

Lalu bagaimana untuk menumbuhkan kekakuman dan cinta kepada manusia akung Rasulillah SAW maka caranya adalah memperkenalkan harus tahu tentang Nabi SAW sifat-sifat dohir beliau, syamail beliau kemudian sifat-sifat akhlak mulia beliau dan juga kesusahan-kesusahan beliau maka semakin kita mengenal Baqindah Nabi maka akan semakin tertanam kekakuman di hati Ada pun caranya bagaimana bermacem-macem caranya intinya harus sampai kepada kekakuman.

Kita harus sampai kepada pengakungan, caranya bermacam-macam.

Di antara yang menulis buku sebanyak-banyaknya tentang Rasulullah.

Atau membuat satu perkumpulan yang di situ manusia semua diingatkan di bawah pikiran mereka hati mereka kepada manusia akung kemudian disertai dengan acara yang memang di situ ada kegembiraan yang artinya gembira atas hadirin Nabi SAW.

Inilah makna maulid Nabi yang harus kita fahami.

Nah kemudian, jadi kalau begitu berusaha untuk menanamkan kekaguman kepada Rasulullah.

Cinta kepada Rasulullah adalah sebuah kewajiban bagi siapapun dari kita yang punya anak dedek, yang punya anak, punya keluarga.

Tanamkan kepada anak-anak kita kekakuman kepada Rasulullah, kecinta kepada Rasulullah.

Cara yang muncul bermacam-macam diantaranya adalah yang dilakukan para ulama mengadakan satu gebiar sifatnya tahunan, padahal mulid Nabi bisa saja dihadirkan setiap hari.

Tahunan gebiar, disitulah adalah gebiar mengenalkan kepada Bakinah Nabi SAW.

Kemudian, ini kita harus menjadi jelas, maka anak-anak muda yang mulai kritis.

Kemudian, jika ternyata di sana ada dua model, ada kelompok yang salah ikut-ikut merayakan atau kelompok yang benar merayakan dengan cara yang salah.

Ada kelompok atau akidah yang sesat ikut merayakan atau akidah yang benar merayakan dengan cara yang salah.

Maka di saat ada kelompok yang sesat kemudian ikut merayakan itu bukan langsung kita jadikan dasar untuk menyalahkan perayaan tersebut.

Contoh masyur, fatimiyun, batiniyun ini kan kelompok sesat, gebiar mulid nabi betul-betul dirayakan oleh mereka.

Tapi dengan begini bukan serta-merta perayaan mulid nabi jadi sesat.

Kalau orang cerdas pasti bisa membedakan, maka yang menyamakan pasti tidak cerdas.

Anda anak muda cerdas pasti dan saya percaya kepada anda-anda yang muda yang kritis akan bisa membedakan antara kelompok yang merayakan, kelompok sesat yang merayakan bukan serta-merta perayaan itu jadi sesat.

Kemudian yang kedua, mungkin kelompok yang benar merayakan perayaan maulid nabi dengan cara yang salah di dalamnya ada kemaksiatan, itu pun juga jangan dijadikan sebagai alasan atau sandaran sehingga dengan serta-merta mengatakan perayaan maulid nabi adalah salah.

Ini adalah salah di dalam melaksanakannya bukan perayaannya, cara melaksanakannya.

Di lapangan ada dua kutub, dua model ini.

Gara-gara kelompok sesat seperti Fatimiyun tadi yang mengandalkan perayaan lalu dianggap perayaan mulut nabi adalah budaya Fatimiyun.

Walaupun tidak ada Fatimiyun kita tetap merayakan kok.

Bahkan mungkin Anda pun baru dengar hari ini kalau Fatimiyun adalah kelompok akidat sesat yang dengan kebiarnya malid nabi yang luar biasa besar.

Kemudian yang kedua adalah, jika ada orang-orang yang melaksanakan perayaan maulid nabi ternyata dengan cara yang melanggar syariat wakilnya nabi SAW, itu kesalahan orang tersebut.

Jangan langsung dijadikan alasan mengatakan perayaan maulid Nabi adalah tidak dibenarkan.

Ini loh cara cerdas, cara pandang kita anak-anak muda kami berhabis terpedas yang pandangannya gak begitu tertentu dia tidak cerita.

Contoh saja, jika ada suku Jawa atau suku Sunda atau suku Batak atau suku Madura misalnya melakukan sesuatu yang tidak benar Masa langsung kita katakan wah suku Batak nggak benar, suku Jawa nggak benar.

Kan cara melaksanakan molid Nabi dilakukan oleh sebagian orang dengan cara yang salah.

Ya caranya saya yang perlu dibenahi dong, jangan langsung kita menjustis menghukumi bahwasannya ini orang Madura ini nggak benar dengan perilaku ini, orang Jawa nggak benar lah ini gimana.

Kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh suku Jawa tentang sebuah budaya atau misalnya tentang kenegaraan, misalnya ada suku Jawa yang menghina kalau di negara ini Pancasila dan sebagainya itu suku Sunda, suku Madura.

Itu ya orang per orangnya, jangan dikatakan Udasar, suku Jawa, enggak benar.

Ini kan orang enggak cerdas di dalam menilai.

Perayaan maulid Nabi juga demikian, Memang ada di sana kelompok-kelompok yang berkebiar meraksanakan maulid nabi luar biasa.

Tapi dari kelompok yang sesat, tapi bukan serta-merta maulid nabi adalah sesat.

Atau sebaliknya memang ada kelompok yang benar tapi cara melaksanakannya salah, bukan serta-merta perayaan mulid nabi jadi salah.

Kita kembali kepada alasan atau kembali kepada Perayaan mulid Nabi itu sendiri yaitu bagaimana kita mengakungkan atau menanamkan kekaguman kepada umat terhadap Hakim dan Nabi SAW.

Tentunya disitu adalah dengan cara yang diridoai oleh Allah SWT seperti yang dilakukan oleh para ulama mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya kemudian disitu ada pesan-pesan mulia tentang akhlak Rasulullah kemudian pesan mulia agar semakin dekat pada Rasulullah pesan mulia agar memperbanyak salawat pesan mulia ini semua adalah cara yang sangat indah, sangat tepat seperti itu, jadi tidak perlu mempermasalahkan lagi tentang perayaan muli'nabi s.a.w.

Bahkan, namanya nabi agung harus diagungkan.

Bukan setahun sekali, setiap saat harus kita agungkan.

Nabi Muhammad agung, yang mengagungkan adalah dhat yang mengagung wa innaka la'ala khuluqin adim yukungkul wahai Muhammad di dalam prilaku akhlaq yang agung dan mulia.

Dan disebut-sebutnama Nabi Muhammad diakung ke Nabi Muhammad, maka manusia akung adalah yang bisa mengakung ke Nabi Muhammad SAW.

Ada pun masalah tanggal, Anda jangan bingung masalah tanggal.

Ulama kita sebagian mengatakan tanggal 9 Rabiul Awal, sebagian mengatakan tanggal 12, sebagian mengatakan di tanggal yang lain.

Yang terpenting adalah Anda, Dan Anda sudah yakin bahwa Nabi terlahir sudah selesai, jangan bicara tangkapan harinya.

Yang jelas Nabi terlahir dan dulu adalah utusan Allah untuk kita, Nabi Rahmatan di alamin.

Bahkan cerdas menilai itu penting, jangan seperti sebagian orang yang terpici.

Jadi kalau ada orang Sunda berbuat salah langsung dasar Sunda, orang Batak melakukan salah dasar Batak, orang Jawa melakukan salah dasar.

Ini adalah kebodohan dalam menilai seseorang.

Dia ingin menjadikan suguh Batak adalah orang maksum, orang tidak punya dosa atau bagaimana.

Ini menjadikan orang Jawa tidak bisa salah.

Orang menjadikan Ini salah, memang manusia itu setiap kelompok ada kesalahan ya.

Jangan sampai ada polisi mencuri lalu kita berkata polisi pencuri semuanya, ini kan kurang ajar namanya.

Ini bahaya, cuma kalau sudah kebencian menguasai di hati seseorang itu sudah habisan.

Mungkin kita benci dengan, mungkin seseorang benci kepada polisi, kalau sudah ada polisi mencuri satu langsung dasar memang polisi begitu.

Ada orang suku Sunda melakukan kesalahan langsung memang dasar sunda.

Dan tidak boleh ada pada anda, woye anak-anak muda yang mulai kritis itu.

Kritis itu harus ada batasan-batasannya dong.

Baik ini saja perlu kami hadirkan dalam muqaddimah tentang mulid nabi s.a.w.

Anda pun mulid nabi itu adalah mengagungkan kelahiran nabi sudah dimulai oleh baqin dan Nabi S.A.W.

Waktu Nabi berpuasa hari Senin lalu ditanya kenapa kau puasa hari Senin mengatakan ya mulid tufih ini hari kelahiranku.

Menyebut kelahirannya lalu melakukan suatu amalan baik yaitu ibadah.

Jadi kalau Anda ingin merayakan maulid nabi tentu dengan sesuatu yang diizinkan oleh Rasulullah, termasuk ada sedekah.

Anda boleh kok buat di rumah Anda, kalau Anda mau rame-rame begini, sudah lah maulid Nabi SAW saya bergembira atas lain Nabi, saya bagi duit satu juta satu juta orang satu kampung, ya boleh aja kok.

Jadi yang jadi masalah adalah pandangan pici sebagian orang, catat pandangan pici sebagian orang.

Dan ini orang yang biasa mandang dengan pandangan pici biasa suku isma nanti suku ini kalau ada suku ini salah kalau sudah benci dengan suku langsung apakah nanti bicara dengan benci suku Jawa suku Arab suku ini sudah langsung kalau sudah oh Arab, oh Sunda, oh Batak, oh ini lihat memang hatinya busuk dia, kotor mentalnya sakit orang-orang seperti itu.

Jadi kalau orang melakukan kesalahan pisahkan dari kelompoknya, dia individu, dia Orang per orang melakukan kesalahan, harus cerdas kita menilai.

Nah seperti itu ya, semoga Allah memberikan kecerdasan kepada kita, pemahaman yang benar.

Maka teruskan anda yang biasa dengan perayaan maulid Nabi, Angkatan yang harus anda benai adalah jika ada kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan syariat, harus anda pangkas bagaimana anda mencari ridho Allah dan Rasulnya dengan sesuatu yang Allah murkai dan Rasul murkaikan, unik gitu ya.

Kalau anda ingin melakukan perayaan maulid nabi pastikan ya.

Makanya sampai dikatakan oleh sebagian ulama kalau engkau merayakan perayaan mulut nabi lalu tidak peduli dengan syariat nabi itu biasanya engkau bukan ingin mengakung ke nabi tapi engkau ingin mengakung ke dirimu sendiri.

Pengen disanjung-sanjung punya majelis paling besar padahal bertentangan dengan syariat.

Ingin disebut punya cemaah paling besar bukan untuk berkindah Nabi, itu bahaya sekali.

Dan juga wehewa orang yang biasa merayakan mulid Nabi jangan biasa membawa hadis-hadil palsu, man adzuma muliddi wa jabad syafa'atin, Hadis-hadis palsu dari mana Ustadz?

Kalau merayakan Nabi pakai ilmu, nggak ada hadis seperti itu.

Oh ini paling disenangi oleh orang yang senang melidan, lah itu yang menjadikan sebab hujatan pukulan dari sana sini karena dia meriwayatkan membawa riwayat-riwayat palsu.

Mana abdumawal itu hadis nabi sallallahu alaihi wasallam yang mengakunkan hari kelahiran ku wajib bersyafati dari mana itu?

Gak ada itu hadis, makanya tolong para ustad-ustad yang senang molidan itu sedikit lah belajar ya biar tidak merusak molid nabi.

Molid nabi adalah satu budaya yang indah, budaya itu tentu ada dasarnya, budaya kan perkreasi akal.

Akal orang beriman, makanya selagi akalnya orang beriman yang berkreasi maka budaya-nya budaya islami begitu.

Itu budaya, di dalamnya tentu ada nilai-nilai pahala yang besar.

Masana fil islami sunnatan hasanatan falahu ajur hawa ajur man ami labihah Barang siapa memulai sebuah kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala kebaikan tersebut dan pahala orang yang melaksanakannya itu namanya budaya, budaya itu hanya dimiliki manusia yang berakal yang tidak berakal tidak punya budaya, Ada budaya ayam, budaya kucing, budaya manusia.

Budaya manusia berakal, ide kreasi akal, budaya kreasi akal.

Akalnya orang beriman maka budaya Islami.

Semoga Allah mengampuni semuanya dan memberikan hidayah kepada semuanya, memberikan pimpinan kepada kita semuanya.

Setelah menyaksikan video ini jangan lupa bersolat kepada baginda nabi Muhammad salu ala nabi Muhammad Allahumma soli alaik wa ala alihi wa sohbati


Speaker 0: Kan cara melaksanakan molid nebi dilakukan sebagian orang dengan cara yang salah ya caranya saya yang perlu dibenahi dong jangan langsung kita menjustis menghukumi bahwasannya ini orang madura ini gak bener dengan perilaku ini orang jawa gak bener lah ini gimana kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh suku Jawa tentang sebuah budaya atau misalnya tentang kenegaraan deh misalnya ada suku Jawa yang menghina kalau di negara ini Pancasila dan sebagainya atau suku Sunda, suku Madura ya itu ya orang per orangnya jangan dikatakan udah sara suku Jawa enggak benar, ini kan orang enggak cerdas di dalam menilai perayaan maulid Nabi juga demikian memang ada di sana kelompok-kelompok yang bekep biar meraksanakan maulid nabi luar biasa. Tapi dari kelompok yang sesat, tapi bukan serta-merta kalau maulid nabi adalah sesat. Kita fahami bahwa esensi hakikat isi serta tujuan orang merayakan molid nabi itu apa dulu. Tujuan daripada merayakan molid nabi sangat jelas adalah mengangkat syiar, membesarkan, mengagumkan, mengenalkan umat kepada Nabi SAW. Dan ini semua adalah hal yang dianjurkan.

Dan tentunya hal ini dimulai dengan kekembiraan kita, kesenangan kita dengan hadirnya Nabi Muhammad SAW. Cukup Anda, woi anak-anak muda ikuti saja cara berpikir seperti ini. Nanti akan sampai kepada tujuannya. Yang harus Anda pastikan pada diri Anda adalah Anda harus senang dengan bakinda Nabi bersyukur kepada Allah yang telah mengutus bakinda Nabi untuk kita bakinda nabi yang dari bangsa manusia dengan kelebihan-kelebihan akhlaknya yang Allah sudah berpesan dan menyebutkan bahwa pada diri nabi adalah surihtul adhan bagi yang ingin menjalani hidup dengan benar maka surihtul adhannya adalah Nabi Muhammad SAW maka sangat penting kita untuk bersuri tuladan tapi meneladani seseorang harus ada mukaddimah harus ada kekaguman pada diri kita serta kecintaan agar di saat kita mengikuti atau bersuritoladan adalah dengan rasa rasa senang, rasa puas di saat kita mengikuti bukan sebuah keterpaksaan mungkin kita selalu mengikuti sekelompok atau budaya sesuatu, seseorang, tapi dengan paksakan aturan di sebuah daerah, itu tidak akan dinikmati. Tapi di saat kita mensuri toladani bagi Nabi, atas dasar kekaguman kita kepada sosok agung ini dan atas dasar cinta maka di saat kita mensuri toladani adalah dengan rasa kita punya kepuasan dan kita menemukan nikmatan karena kita bisa meniru yang dicintai.

Maka dari itu para ulama yang cerdas-cerdas itu memahami makna mensuri toladani. Muqaddimah mensuri toladani adalah harus ada kekakuman dan cinta. Lalu bagaimana untuk menumbuhkan kekakuman dan cinta kepada manusia akung Rasulillah SAW maka caranya adalah memperkenalkan harus tahu tentang Nabi SAW sifat-sifat dohir beliau, syamail beliau kemudian sifat-sifat akhlak mulia beliau dan juga kesusahan-kesusahan beliau maka semakin kita mengenal Baqindah Nabi maka akan semakin tertanam kekakuman di hati Ada pun caranya bagaimana bermacem-macem caranya intinya harus sampai kepada kekakuman. Kita harus sampai kepada pengakungan, caranya bermacam-macam. Di antara yang menulis buku sebanyak-banyaknya tentang Rasulullah.

Atau membuat satu perkumpulan yang di situ manusia semua diingatkan di bawah pikiran mereka hati mereka kepada manusia akung kemudian disertai dengan acara yang memang di situ ada kegembiraan yang artinya gembira atas hadirin Nabi SAW. Inilah makna maulid Nabi yang harus kita fahami. Tidak lebih dari itu, tujuannya yaitu. Nah kemudian, jadi kalau begitu berusaha untuk menanamkan kekaguman kepada Rasulullah. Cinta kepada Rasulullah adalah sebuah kewajiban bagi siapapun dari kita yang punya anak dedek, yang punya anak, punya keluarga.

Tanamkan kepada anak-anak kita kekakuman kepada Rasulullah, kecinta kepada Rasulullah. Tanamkan dengan bermacam-macam cara. Cara yang muncul bermacam-macam diantaranya adalah yang dilakukan para ulama mengadakan satu gebiar sifatnya tahunan, padahal mulid Nabi bisa saja dihadirkan setiap hari. Tahunan gebiar, disitulah adalah gebiar mengenalkan kepada Bakinah Nabi SAW. Ini yang harus kita fahami tujuannya.

Kemudian, ini kita harus menjadi jelas, maka anak-anak muda yang mulai kritis. Kemudian, jika ternyata di sana ada dua model, ada kelompok yang salah ikut-ikut merayakan atau kelompok yang benar merayakan dengan cara yang salah. Ini adalah dua hal yang harus cermati. Ada kelompok atau akidah yang sesat ikut merayakan atau akidah yang benar merayakan dengan cara yang salah. Ini dua hal yang harus cermati.

Maka di saat ada kelompok yang sesat kemudian ikut merayakan itu bukan langsung kita jadikan dasar untuk menyalahkan perayaan tersebut. Anak kritis pasti cerdas seperti itu. Contoh masyur, fatimiyun, batiniyun ini kan kelompok sesat, gebiar mulid nabi betul-betul dirayakan oleh mereka. Tapi dengan begini bukan serta-merta perayaan mulid nabi jadi sesat. Kalau orang cerdas pasti bisa membedakan, maka yang menyamakan pasti tidak cerdas.

Anda anak muda cerdas pasti dan saya percaya kepada anda-anda yang muda yang kritis akan bisa membedakan antara kelompok yang merayakan, kelompok sesat yang merayakan bukan serta-merta perayaan itu jadi sesat. Harus paham makna ini. Kemudian yang kedua, mungkin kelompok yang benar merayakan perayaan maulid nabi dengan cara yang salah di dalamnya ada kemaksiatan, itu pun juga jangan dijadikan sebagai alasan atau sandaran sehingga dengan serta-merta mengatakan perayaan maulid nabi adalah salah. Ini adalah salah di dalam melaksanakannya bukan perayaannya, cara melaksanakannya. Di lapangan ada dua kutub, dua model ini.

Gara-gara kelompok sesat seperti Fatimiyun tadi yang mengandalkan perayaan lalu dianggap perayaan mulut nabi adalah budaya Fatimiyun. Ini salah. Walaupun tidak ada Fatimiyun kita tetap merayakan kok. Tidak ada hubungannya. Bahkan mungkin Anda pun baru dengar hari ini kalau Fatimiyun adalah kelompok akidat sesat yang dengan kebiarnya malid nabi yang luar biasa besar.

Misalnya. Kemudian yang kedua adalah, jika ada orang-orang yang melaksanakan perayaan maulid nabi ternyata dengan cara yang melanggar syariat wakilnya nabi SAW, itu kesalahan orang tersebut. Jangan langsung dijadikan alasan mengatakan perayaan maulid Nabi adalah tidak dibenarkan. Ini loh cara cerdas, cara pandang kita anak-anak muda kami berhabis terpedas yang pandangannya gak begitu tertentu dia tidak cerita. Contoh saja, jika ada suku Jawa atau suku Sunda atau suku Batak atau suku Madura misalnya melakukan sesuatu yang tidak benar Masa langsung kita katakan wah suku Batak nggak benar, suku Jawa nggak benar.

Ini kan kebodohan dalam kita menilai. Kan cara melaksanakan molid Nabi dilakukan oleh sebagian orang dengan cara yang salah. Ya caranya saya yang perlu dibenahi dong, jangan langsung kita menjustis menghukumi bahwasannya ini orang Madura ini nggak benar dengan perilaku ini, orang Jawa nggak benar lah ini gimana. Kalau ada kesalahan yang dilakukan oleh suku Jawa tentang sebuah budaya atau misalnya tentang kenegaraan, misalnya ada suku Jawa yang menghina kalau di negara ini Pancasila dan sebagainya itu suku Sunda, suku Madura. Itu ya orang per orangnya, jangan dikatakan Udasar, suku Jawa, enggak benar.

Ini kan orang enggak cerdas di dalam menilai. Perayaan maulid Nabi juga demikian, Memang ada di sana kelompok-kelompok yang berkebiar meraksanakan maulid nabi luar biasa. Tapi dari kelompok yang sesat, tapi bukan serta-merta maulid nabi adalah sesat. Atau sebaliknya memang ada kelompok yang benar tapi cara melaksanakannya salah, bukan serta-merta perayaan mulid nabi jadi salah. Ini cara pandang yang benar.

Kita kembali kepada alasan atau kembali kepada Perayaan mulid Nabi itu sendiri yaitu bagaimana kita mengakungkan atau menanamkan kekaguman kepada umat terhadap Hakim dan Nabi SAW. Tentunya disitu adalah dengan cara yang diridoai oleh Allah SWT seperti yang dilakukan oleh para ulama mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya kemudian disitu ada pesan-pesan mulia tentang akhlak Rasulullah kemudian pesan mulia agar semakin dekat pada Rasulullah pesan mulia agar memperbanyak salawat pesan mulia ini semua adalah cara yang sangat indah, sangat tepat seperti itu, jadi tidak perlu mempermasalahkan lagi tentang perayaan muli'nabi s.a.w. Bahkan, namanya nabi agung harus diagungkan. Bukan setahun sekali, setiap saat harus kita agungkan. Nabi Muhammad agung, yang mengagungkan adalah dhat yang mengagung wa innaka la'ala khuluqin adim yukungkul wahai Muhammad di dalam prilaku akhlaq yang agung dan mulia.

Jadi Nabi Muhammad sangat akung. Dan disebut-sebutnama Nabi Muhammad diakung ke Nabi Muhammad, maka manusia akung adalah yang bisa mengakung ke Nabi Muhammad SAW. Ada pun masalah tanggal, Anda jangan bingung masalah tanggal. Ulama kita sebagian mengatakan tanggal 9 Rabiul Awal, sebagian mengatakan tanggal 12, sebagian mengatakan di tanggal yang lain. Itu tidak terlalu penting.

Yang terpenting adalah Anda, Dan Anda sudah yakin bahwa Nabi terlahir sudah selesai, jangan bicara tangkapan harinya. Yang jelas Nabi terlahir dan dulu adalah utusan Allah untuk kita, Nabi Rahmatan di alamin. Bahkan cerdas menilai itu penting, jangan seperti sebagian orang yang terpici. Jadi kalau ada orang Sunda berbuat salah langsung dasar Sunda, orang Batak melakukan salah dasar Batak, orang Jawa melakukan salah dasar. Ini adalah kebodohan dalam menilai seseorang.

Dia ingin menjadikan suguh Batak adalah orang maksum, orang tidak punya dosa atau bagaimana. Ini menjadikan orang Jawa tidak bisa salah. Orang menjadikan Ini salah, memang manusia itu setiap kelompok ada kesalahan ya. Jangan sampai ada polisi mencuri lalu kita berkata polisi pencuri semuanya, ini kan kurang ajar namanya. Ini cerdas dalam nilai itu penting.

Ini bahaya, cuma kalau sudah kebencian menguasai di hati seseorang itu sudah habisan. Mungkin kita benci dengan, mungkin seseorang benci kepada polisi, kalau sudah ada polisi mencuri satu langsung dasar memang polisi begitu. Ada orang suku Sunda melakukan kesalahan langsung memang dasar sunda. Nah ini adalah kebusukan jiwa. Dan tidak boleh ada pada anda, woye anak-anak muda yang mulai kritis itu.

Kritis itu harus ada batasan-batasannya dong. Dan kepada siapa? Dan adabnya seperti apa? Harus seperti itu. Jangan gerudak-geruduk, ketebak-ketebuk.

Nah menunjukkan kebodohan. Baik ini saja perlu kami hadirkan dalam muqaddimah tentang mulid nabi s.a.w. Anda pun mulid nabi itu adalah mengagungkan kelahiran nabi sudah dimulai oleh baqin dan Nabi S.A.W. Waktu Nabi berpuasa hari Senin lalu ditanya kenapa kau puasa hari Senin mengatakan ya mulid tufih ini hari kelahiranku. Dan Nabi Muhammad S.A.W.

Menyebut kelahirannya lalu melakukan suatu amalan baik yaitu ibadah. Jadi kalau Anda ingin merayakan maulid nabi tentu dengan sesuatu yang diizinkan oleh Rasulullah, termasuk ada sedekah. Anda boleh kok buat di rumah Anda, kalau Anda mau rame-rame begini, sudah lah maulid Nabi SAW saya bergembira atas lain Nabi, saya bagi duit satu juta satu juta orang satu kampung, ya boleh aja kok. Jadi yang jadi masalah adalah pandangan pici sebagian orang, catat pandangan pici sebagian orang. Dan ini orang yang biasa mandang dengan pandangan pici biasa suku isma nanti suku ini kalau ada suku ini salah kalau sudah benci dengan suku langsung apakah nanti bicara dengan benci suku Jawa suku Arab suku ini sudah langsung kalau sudah oh Arab, oh Sunda, oh Batak, oh ini lihat memang hatinya busuk dia, kotor mentalnya sakit orang-orang seperti itu.

Jadi kalau orang melakukan kesalahan pisahkan dari kelompoknya, dia individu, dia Orang per orang melakukan kesalahan, harus cerdas kita menilai. Nah seperti itu ya, semoga Allah memberikan kecerdasan kepada kita, pemahaman yang benar. Maka teruskan anda yang biasa dengan perayaan maulid Nabi, Angkatan yang harus anda benai adalah jika ada kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan syariat, harus anda pangkas bagaimana anda mencari ridho Allah dan Rasulnya dengan sesuatu yang Allah murkai dan Rasul murkaikan, unik gitu ya. Kalau anda ingin melakukan perayaan maulid nabi pastikan ya. Makanya sampai dikatakan oleh sebagian ulama kalau engkau merayakan perayaan mulut nabi lalu tidak peduli dengan syariat nabi itu biasanya engkau bukan ingin mengakung ke nabi tapi engkau ingin mengakung ke dirimu sendiri.

Pengen disanjung-sanjung punya majelis paling besar padahal bertentangan dengan syariat. Ingin disebut punya cemaah paling besar bukan untuk berkindah Nabi, itu bahaya sekali. Dan juga wehewa orang yang biasa merayakan mulid Nabi jangan biasa membawa hadis-hadil palsu, man adzuma muliddi wa jabad syafa'atin, Hadis-hadis palsu dari mana Ustadz? Kalau merayakan Nabi pakai ilmu, nggak ada hadis seperti itu. Oh ini paling disenangi oleh orang yang senang melidan, lah itu yang menjadikan sebab hujatan pukulan dari sana sini karena dia meriwayatkan membawa riwayat-riwayat palsu.

Mana abdumawal itu hadis nabi sallallahu alaihi wasallam yang mengakunkan hari kelahiran ku wajib bersyafati dari mana itu? Gak ada itu hadis, makanya tolong para ustad-ustad yang senang molidan itu sedikit lah belajar ya biar tidak merusak molid nabi. Molid nabi adalah satu budaya yang indah, budaya itu tentu ada dasarnya, budaya kan perkreasi akal. Akalnya siapa? Akal orang beriman, makanya selagi akalnya orang beriman yang berkreasi maka budaya-nya budaya islami begitu.

Itu budaya, di dalamnya tentu ada nilai-nilai pahala yang besar. Masana fil islami sunnatan hasanatan falahu ajur hawa ajur man ami labihah Barang siapa memulai sebuah kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala kebaikan tersebut dan pahala orang yang melaksanakannya itu namanya budaya, budaya itu hanya dimiliki manusia yang berakal yang tidak berakal tidak punya budaya, Ada budaya ayam, budaya kucing, budaya manusia. Budaya manusia berakal, ide kreasi akal, budaya kreasi akal. Akalnya orang beriman maka budaya Islami. Semoga Allah mengampuni semuanya dan memberikan hidayah kepada semuanya, memberikan pimpinan kepada kita semuanya.

Speaker 1: Setelah menyaksikan video ini jangan lupa bersolat kepada baginda nabi Muhammad salu ala nabi Muhammad Allahumma soli alaik wa ala alihi wa sohbati

See all Al-Bahjah TV transcripts on Youtube

Esensi dan Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW | Buya Yahya